BIOSTATISTIK DASAR
1. Teori
Dasar Penarikan Sampel
Alasan
pengambilan sampel
Alasan kita
mengambil metode sampling (pengambilan sampel dalam statistic ) :
a)
Ukuran populasi
Ada populasi
terhingga dan ada tak terhingga, dalam praktek, populasi terhingga sering
dianggap sebagai populasi tak hingga, jika didalamnya sudah cukup telalu banyak
anggota atau objek. Ambillah popuasi berukuran 5 miliyar objek. Partisikan
mencatat segala karakteristik ke-5 milyar obyek tersebut.
b)
Masalah Biaya
Makin banyak
objek yang diteliti maka makin banyak pula biaya yangdiperlukan. Bagaimanapun
juga jika hanya tersedia biaya terbatas, sampling satu-satunya pilihan,
terkecuali jika ukuran populasi sedikit sekali sehingga dengan biaya tersebuit
sensus bisa dilaksanakan. Biaya bukan hanya untuk pengambilan data tetapi juga
untuk analisis, diskusi, perhitungan – perhitungan, gaji ahli dan sebagainya.
c)
Masalah Waktu
Sensus
memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan sampling. Dengan demikian
sampling dapat memberikan data lebih cepat.
d)
Percobaan yang Sifatnya Merusak.
Jika
penelitian terhadap objek yang sifatnya merusak, maka jelas sampling harus
dilakukan. Tidak mungkin sensus dilakukan untuk mengetahui kekuatan daya ledak
bom yang dihasilkan, kemanjuran obat yang baru dihasilkan, keadaan darah
seorang pasien. Kalau semua bom dicoba adakah yang tersisa untuk keperluan
perang? Jika darah pasien semuanya dikeluarkan untuk diperiksa adakah orang
yang bersedia untuk diperlukan demikian.
e)
Masalah Ketelitian/ hasil akurat
Salah satu
segia agar kesimpulan cukup dapat dipertanggung jawabkan ialah masalah
ketelitian. Data harus benar dan pengumpulannya harus dilakukan dengan benar
dan teliti. Demikian pula pencatatan. Pengalaman menyatakan bahwa makin banyak
obyek yang harus diteliti, makin kuran ketelitian yang dihasilkan. Petugas,
peneliti, dan pencacah akan menjadi merasa bosan untuk melakukan tugas yang
itu-itu juga yang jumlahnya sangat banyak.
f)
Factor Ekonomis
Diartikan
apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya, waktu, dan tenaga
yang dikeluarkan untuk itu ataukah tidak. Jika tidak mengapa harus
Sampel
probabilitas vs non probabilitas
1. Jenis-jenis pengambilan sampel
secara non prabibility sebagai berikut
Ø Convenience sampling: pengambilan sampel yang hanya mempertimbangkan
aspek
kemudahan dalam memperoleh sampel. Metode ini cocok apabila
digunakan
dalam penelitian yang sifatnya eksploratif dan pilot study.
Ø Purposive sampling: pengambilan sampel karena
mempunyai pengetahuan
terhadap
sampel yang akan diteliti dan karakteristik populasi. Metode ini sering
digunakan
untuk ukuran sampel yang kecil.
Ø Quota sampling: pengambilan sampel dimana
jumlah sampel telah ditentukan
terlebih
dahulu. Pengambilan sampel dilakukan tanpa kerangka sampel dan
tinggal
memilih sampai telah memenuhi jumlah target sampel. Biasanya metode
ini
digunakan dalam survei pendapat masyarakat tentang kepuasan produk
perusahaan,
dan sejenisnya.
Ø Snowball sampling: pengambilan sampel yang
dilakukan ketika peneliti tidak
mempunyai
informasi yang cukup tentang karakteristik populasinya. Sehingga
beberapa
sampel yang diketahui diambil sebagai sampel, dan sampel
selanjutnya
diambil berdasarkan informasi dari sampel sebelumnya, begitu
seterusnya
hingga sampel yang diperoleh telah dirasa cukup.
2. Jenis-jenis pengambilan sampel
secara prabibility sebagai berikut
Ø Simple random sampling: suatu metode pengambilan sampel
dimana setiap unit
dalam
populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih. Metode ini cukup
mudah
dan biasa digunakan jika karakteristik populasi relatif homogen
(seragam)
Ø Systematic sampling: pengambilan sampel secara acak
dengan interval/ jarak
tertentu
dari suatu kerangka sampel yang telah diurutkan berdasarkan teknik
tertentu.
Ø Stratified sampling: pengambilan sampel
dari setiap kelompok/ strata.
Kelompok/
strata tersebut terlebih dahulu dibentuk berdasarkan kategori/
kriteria
tertentu. Unit-unit dalam strata mempunyai sifat yang relatif homogen
satu
sama lain. Sedangkan unti-unit antar strata mempunyai sifat yang relatif
heterogen.
Keuntungan metode ini, selain dapat mengestimasi populasi secara
keseluruhan,
juga dapat mengestimasi karakteristik populasi dari setiap strata.
Ø Cluster sampling: pengambilan sampel dilakukan
pada cluster dan tidak lagi
pada
unit (elemen) sampling. Hal ini disebabkan karena informasi dari unit
terkecil
tidak tersedia secara lengkap. Informasi lengkap tersedia sampai
cluster.
Jadi survei dilakukan terhadap cluster (artinya semua unit dalam cluster
disurvei)
Teknik
pengambilan sampel
1.
Probability Sampling ( Random Sampling )
Probability
sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel ( Saleh,
1988; 15) , . Metode ini dianggap merupakan metode yang terbaik, karena
peneliti terbebas dari subyektifitas. Generalisasi hasil penelitian sampel
terhadap populasi bisa lebih dipertanggungjawabkan.
Probability sampling meliputi :
a)
Simple Random Sampling
b)
Proportionate Stratified
Random Sampling
c)
Disproportionate Stratified Random Sampling
d)
Cluster Sampling ( Area
Sampling )
2.
Non Probability Sampling
Non
Probability sampling adalah teknik yang
tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau angota
populasi untuk dipilih menjadi sampel
(Sugiyono,1999;60). Dengan cara demikian semua elemen populasi belum tentu
mempunyai kesempatan untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Hal ini misalnya karena ada bagian tertentu yang secara sengaja tidak dimasukkan dalam pemilihan untuk mewakili populasi. Cara ini juga sering disebut sebagai pengambilan sampel
berdasarkan pertimbangan tertentu oleh peneliti.
Ada 6 cara pengambilan sampel cara
ini yaitu :
a)
Sampling Sistematis
b)
Sampling Kuota (Quota
Sampling
c)
Sampling Aksidental
d)
Sampling Purposive
e)
Sampling Jenuh
f)
Snowball Sampling
sampel
untuk estimasi proporsi
sampel untuk uji
hipotesis
2.
Uji Hipotesis
Pengertian
Estimasi
Estimasi adalah keseluruhan proses yang menggunakan sebuah estimator untuk
menghasilkan sebuah estimate dari suatu parameter.
·
Estimasi adalah suatu metode dimana kita dapat memperkirakan nilai populasi
( parameter ) dengan memakai nilai sampel ( statistik ).
·
Estimasi merupakan suatu bagian statistik inferensia
pernyataan mengenai parameter populasi yang tidak diketahui berdasarkan
informasi dari sampel random sederhana yang diambil dari populasi tersebut.
Bentuk
Estimasi
Dalam menduga nilai parameter kita dapat melakukan dua macam pendugaan
yaitu :
1. Estimasi Titik ( point estimation )
2. Estimasi Selang ( Interval estimation )
1.
Estimasi Titik
Estimasi Titik (Point Estimation), yaitu suatu nilai dari sampel
sebagai estimator parameter.
Sebuah estimasi titik dari sebuah parameter q adalah sesuatu angka
tunggal yang dapat dianggap sebagai nilai yang masuk akal dari q.
Contoh :
• Pabrik ban “Stonbridge” ingin mengestimasi
penjualan rata-rata per hari. Sebuah sampel harian dikumpulkan menghasilkan
rata-rata Rp 8.000.000,-.
Dalam hal ini telah dilakukan estimasi titik, dengan menggunakan estimator
berupa statistic mean untuk mengestimasi parameter mean populasi (μ). Nilai sampel
Rp 8.000.000,- sebagai nilai estimate dari mean populasi.
Walaupun demikian estimasi titik ini juga mempunyai kelemahan tertentu,
yaitu :
· Kita tidak dapat mengetahui
berapa kuat kebenaran dugaan kita itu.
· Kemungkinan besar akan salah
Kelemahan estimasi titik ini dapat di hilangkan dengan melakukan estimasi
selang ( interval ).
2.
Estimasi Interval
Estimasi Interval (Interval Estimation), yaitu suatu interval yang
dengan tingkat kepercayaan tertentu memuat nilai parameter.
Sebuah estimasi interval (interval estimate) dari sebuah parameter q,
adalah suatu sebaran nilai nilai yang digunakan untuk mengestimasi interval.
Jika dimiliki sampel X1, X2, …., Xn
dari distribusi normal N(m, s2) maka
Akibatnya interval kepercayaan (1-a)100% untuk mean populasi m
adalah
dengan Z(1-a/2) adalah kuantil ke-(1-a/2)
dari distribusi normal baku dan jika s tidak diketahui maka dapat
diestimasi dengan simpangan baku (standard deviation) sampel s
yaitu s = Ös2.
·
Jadi interval kepercayaan (confidence interval) adalah estimasi
estimasi interval berdasarkan tingkat kepercayaan tertentu dan batas atas serta
batas bawah interval disebut batas kepercayaan (confidence limits).
·
Dari prakteknya tingkat kepercayaan dilakukan sebelum estimasi dilakukan,
jadi dengan menetapkan tingkat kepercayaan interval sebesar 90 persen.
·
Artinya seseorang yang melakukan tersebut ingin agar 90 persen yakin bahwa
mean dari populasi akan termuat dalam interval yang diperoleh.
Estimasi interval untuk beberapa tingkat kepercayaan (1-a)100%.
Contoh :
Seorang guru
ingin mengestimasi waktu rata-rata yang digunakan untuk belajar. Suatu sampe
acak ukuran 36 menunjukan bahwa rata-rata waktu yang digunakan siswa untuk
belajar di rumah setiap harinya adalah 100 menit. Informasi sebelumnya
menyatakan bahwa standar deviasi adalah 20 menit. Estimasi interval dengan
tingkat kepercayaan 95 persen dapat ditentukan berikut ini :
Unsur unsur
yang diketahui :
= 100 ; s = 20; n=36; tingkat
kepercayaan 95 %. Dengan
tingkat kepercayaan 95 % maka nilai z adalah 1,96 jadi estimasi interval dari
nilai waktu rata-rata sesungguhnya adalah :
Dengan kata lain guru mengestemasi dengan tingkat keyakinan 95 % bahwa
rata-rata waktu belajar adalah antara 93,47 menit hingga 106,53 menit.
Jika n > 30
Dari seluruh siswa 4 kelas diambil sebagai sampel 40 siswa dan didapatkan
nilai Matematika dari 40 siswa tersebut sebagai berikut :
58 48 56 43
58 57 48 35
43 47 49 41
64 58 46 44
47 55 42 48
54 29 46 47
59 47 52 43
47 49 40 58
60 50 50 50
64 36 43 44
maka estimasi rata-rata nilai Matematika
sesungguhnya dengan tingkat kepercayaan 90 persen yaitu :
-
Dengan tingkat kepercayaan 90 % maka nilai z
adalah 1,645 jadi estimasi interval dari rata rata sesungguhnya adalah :
Hasil output spss
Jika n £ 30
Jika dimiliki sampel X1, X2, …., Xn
dari distribusi normal N(m, s2) dengan s2 tidak
diketahui
maka :
berdistribusi t dengan derajat bebas n-1.
3. Uji Hipotesis
Dibutuhkan
untuk mencek perbedaan yang bermakna antara dua nilai rata-rata ketika
sampel-sampel tersebut tidak independen :
Seperti à - sebelum
dan sesudah perlakuan
- beda perlakuan
- dengan atau tanpa
perlakuan
Contoh 1
•
Dilakukan uji klinis untuk mengetahui efektivitas obat tidur yang baru pada
10 orang penderita insomnia. Setiap penderita diterapi dengan plasebo selama
seminggu dilanjutkan seminggu dengan obat baru. Setiap akhir terapi dievaluasi
dengan skor rasa kantuk dengan nilai 0-30.
Contoh
2
•
Dosen Biostatistik PSIKM Unand menguji coba metoda
pengajaran baru pada mahasiswanya dalam upaya meningkatkan kompetensi
mahasiswa.
•
Nilai ujian per mahasiswa sebelum dan sesudah
perubahan metoda terlihat pada tabel.
•
Apakah metoda pengajaran baru menunjukkan peningkatan
yang bermakna pada nilai ujian mahasiswa?
TUGAS KELOMPOK
BIOSTATISTIK DASAR
OLEH :
KELOMPOK V
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
N
A M A : N
I M :
HERNASARI 213
003 012
REZKI EKA
PRATIWI 213 330 033
DIAN PURNAMASARI
THALIB 213 330 005
MARNI ASTARI 213
330 019
LUBIS
ANDRIANSYAH 213
330 026
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PAREPARE
2013-2014



0 komentar:
Posting Komentar