“PERKIRAAN DAN ANTISIPASI TERHADAP MASYARAKAT MASA DEPAN”
Oleh:
KELOMPOK 2
DIAN
PURNAMASARI THALIB 213 330 005
NURBETI 213
330 006
ANDRIYANI 213 330 007
IKA 213 330 008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PAREPARE
2013/2014
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sempurna. Shalawat serta salam tak lupa pula penulis haturkan kepada
junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari zaman
kebodohan menuju zaman ilmu pengetahuan, sehingga penulis dapat dengan lancarnya
menulis makalah ini yang berjudul
“Perkiraan dan Antisipasi Masyarakat Masa Depan” ini.
Sehubungan dengan hal itu, perlu kiranya penulis
dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Qadir Jaelani
selaku Dosen Pengampu mata mata kuliah Pengantar Pendidikan yang juga banyak
membantu dan mengarahkan penulis hingga rampungnya makalah ini. Penulis juga
berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis
masih sangat terbatas.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak guna membangun dan melengkapi makalah ini agar
makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Akhir
kata penulis ucapkan semoga Tuhan YME membalas budi baik anda semua.
Parepare, 27 Maret 2014
i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………… ii
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………... 1
C. TUJUAN………………………………………………………………………………. ……………….. 2
D. MANFAAT…………………………………………………………………………..
………………. 2
1. Kecenderungan Globalisasi……………………………………………...................... 5
4. Peningkatan Layanan Profesional…………………………………………………………. 15
B. Upaya Pendidikan
dalam Mengantisipasi Masa Depan……………………….. 17
1. Tuntutan bagi
Manusia Masa Depan……………………………………………………. 19
2. Upaya
Mengantisipasi Masa Depan………………………………………………………. 20
1. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………. 21
2. Saran……………………………………………………………………………………………………………. 22
BAB I
PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG
Pedidikan selalu bertumpuh pada kesejateraan, yakni
pengalaman-pengalaman masa lampau, kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini,
dan aspirasi serta harapan masadepan/melalui pendidikan setiap masyarakat akan
melestariakn nilai-nilai luhur social kebudayaannya yang telah terukir dengan
indahnya dalam sejara bangsa tersebut.
Melalui dengan pendidikan juga diharapkan dapat
ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan objektif masa kini, baik
tuntutan dari dalam maupun tuntutan karena pengaruh dari luar masyarakat yang
bersangkutan. Dan akhirnya, melalui pendidikan akan ditetapkan langkah-langkah
yang akan dipilih masa kini sebagai upaya mewujukan aspirasi dan harapan di
amsa depan.
Dalam UU-RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 telah ditetapkan antara lain bahwa “pendidikan
adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan,pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan
datang.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apakah
masyarakat masa depan itu?
2.Bagaimana paparan
tentang perkiraan masyarakat masa depan?
3. Bagaimana upaya
pendidikan untuk mengantisipasi masyarakat masa depan?
1
C.TUJUAN
1. Memahami
beberapa kemungkinan keadaan masyarakat di masa depan, serat pranan
factor-faktor globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek),
arus komunikasi yang semakin padat dan cepat, serta kebutuhan yang meningkat
dalam layanan professional terhadap masyarakat di masa depan tersebut
2. Memahami
berbagai upaya pendidikan untuk mengantisipasi masa depan, baik yang berkenan
dengan penyiapan manusia maupun yang berkenan dengan perubahan sosio-kultural,
serta pengembangan sarana pendidikan untuk mendukung upaya-upaya yang sedang
atau akan dilaksanakan.
D. MANFAAT
Bagi mahasiswa calon
tenaga kependidikan, utamanya mahasiswa keguruan, kajian tentang masyarakat
masa depan tersebut berdampak ganda, yakni untuk dirinya sendiri serta pada
gilirannya kelak untuk siswa-siswanya.
Sejarah
masa lampau dan pengalaman – pengalaman, kenyataan dan kebutuhan mendesak masa
kini serta harapan masa depan menjadi tumpuan dari pendidikan. Melalui
pendidikan masyarakat akan melestarikan nilai – nilai sosial kebudayaannya.
Dalam UU – RI No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 telah
ditetapkan bahwa “ pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di
masa depan.” Bagi mahasiswa calon tenaga kependidikan utamanya guru, kajian
tentang masyarakat masa depan tersebut berdampak ganda yakni untuk dirinya
sendiri dan kelak untuk siswa – siswanya. Untuk itu di bawah ini adalah paparan
tentang perkiraan masyarakat masa depan serta akan diikuti dengan kajian
tentang upaya pendidikan untuk mengantisipasinya.
A. Perkiraan Masyarakat Masa Depan
Di Indonesia pendidikan nasional
dilaksanakan berdasarkan latar kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia.Seperti
yang dikemukakan sebelumnya masyarakat Indonesia dan kebudayaan nasional
merupakan Landasan Sistem Pendidikan Nasional. Di sisi lain pendidikan
merupakan salah satu pilar utama dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan
setiap masyarakat. Dalam UU No 2 tahun 1989 juga dijelaskan bahwa “ dalam
kehidupan suatu bangsa pendidikan mempunyai peranan yang amat penting untuk
menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa.”
Demi pemahaman dan dan karena
adanya saling pengaruh antara pendidikan dan latar sosio – kultural, maka perlu
dikemukakan terlebih dahulu pengertian kebudayaan. Dalam hal ini adalah
kebudayaan dalam arti luas yakni
3
“ keseluruhan gagasan dan karya
manusia yang harus dibiasakannya denganbelajar beserta keseluruhan dari hasil
budi dan karyanya itu.”( koentjaraningrat, 1974: 19 ). Kebudayaan itu dapat :
1.Berwujud
ideal yakni ide, gagasan, nilai – nilai, norma – norma, peraturan dan
sebagainya.
2.Berwujud
kelakuan yakni kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Berwujud
fisik yakni benda – benda hasil karya manusia. ( koentjaraningrat, 1974: 15-22
).
Berbagai wujud kebudayaan tersebut
selalu mengalami perubahan seiring dengan perubahan masyarakat. Karena
pengertian kebudayaan yang begitu luas seringkali dipecah menjadi unsur – unsur
kebudayaan yang dipandang sebagai unsur – unsur universal dari kebudayaan yakni
:
1. Sistem religi dan upacara
keagamaan.
2. Sistem dan organisasi
kemasyarakatan.
3. Sistem pengetahuan.
4. Bahasa.
5. Kesenian.
6. Sistem mata pencaharian,
7.
Sistem teknologi dan peralatan.
Unsur – unsur di atas diurut dari
unsur yang sukar kena pengaruh dari kebudayaan lain sampai yang mudah berubah
atau terpengaruh kebudayaan lain. Perubahan salah satu dari unsur – unsur
tersebut akan berdampak pada keseluruhan unsur – unsur kebudayaan lainnya.
Dewasa ini perkembangan kebudayaan sangat cepat serta meliputi seluruh aspek
kehidupan.Percepatan itu terjadi karena pengaruh dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Perubahan yang cepat itu mempunyai beberapa
karakteristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di
masa depan. Ciri – ciri yang akan dibahas adalah :
4
1.Kecenderungan
globalisasi yang makin kuat.
2.Perkembangan
Iptek yang makin cepat.
3.Perkembangan
arus informasi yang semakin padat dan cepat.
4. Kebutuhan
/ tuntutan peningkatan layanan profesional dalam berbagai segi kehidupan
manusia.
1. Kecenderungan Globalisasi
Globalisasi berarti keseluruhan
atau secara umum, sehingga bumi ini seakan – akan sebagai satu kesatuan tanpa
batas administrasi negara, dunia menjadi amat transparan, serta saling
ketergantungan antar bangsa di dunia. Gelombang globalisasi sedang menerpa seluruh
aspek kehidupan dan penghidupan manusia, menyusup ke dalam seluruh unsur
kebudayaan dengan dampak yang berbeda – beda. Menurut Emil Salim ( 1990: 8-9 )
terdapat empat kekuatan gelombang globalisasi yang paling kuat dan menonjol.
Bidang tersebut meliputi iptek, ekonomi, lingkungan hidup dan pendidikan.
Kajian keempat bidang tersebut sebagai berikut :
a. Bidang
iptek yang mengalami perkembangan yang semakin dipercepat, utamanya dengan
menggunakan teknologi canggih seperti komputer dan satelit. Globalisasi iptek
tersebut memberi orientasi baru dalam bersikap dan berpikir serta berbicara
tanpa batas negara.
b.Bidang
ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi global tanpa
mengenal batas – batas negara. Hal ini menyebabkan banyak kelompok – kelompok
ekonomi yang berkembang misalnya Masyarakat Ekonomi Eropa untuk eropa barat dan
NAFTA di Amerika Serikat.Globalisasi ekonomi ini telah menyebabkan negara hanya
bertapal batas politik saja, sedang dari segi ekonomi semakin kabur saja. Peristiwa
ekonomi di suatu negara seperti krisis moneter di Indonesia akan berdampak pula
pada hampir seluruh dunia.
5
c. Bidang
lingkungan hidup telah menjadi bahan pembicaraan dalam berbagai pertemuan
Internasional yang mencapai puncaknya pada Konferensi PBB mengenai Lingkungan
Hidup dan Pembangunan pada awal Juni di Brasil.
Kerusakan lingkungan hidup di negara tertentu
juga akan berdampak pada negara lainnya. Contohnya kebakaran hutan yang asapnya
sampai ke negara – negara tetangga.
d.Bidang
pendidikan yang berkaitan dengan identitas bangsa termasuk budaya nasional dan
budaya–budaya nusantara. Di samping terpaan – terpaan gagasan – gagasan dalam
pendidikan, globalisasi juga menerpa setiap individu manusia melalui radio, TV,
dan Internet. Ke semua itu akan mempengaruhi wawasan, pikiran, dan bahkan
perilaku manusia.
Di samping keempat bidang tersebut,
kecenderungan globalisai juga tampak dalam bidang politik, hukum dan HAM,paham
demokrasi dan sebagainya. Kecenderungan globalisasi tersebut merupakan suatu
gejala yang tidak dapat dihindari. Oleh karen itu, banyak gagasan dalm
menghadapi globalisasi yang menekankan perlunya berpikir dan berwawasan global
namun harus tetap menyesuaikan keputusan dan tindakan dengan keadaan nyata
disekitarnya.
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK )
Perkembangan Iptek yang semakin
cepat dalam era globalisasi ini merupakan salah satu ciri utama dari masyarakat
masa depan. Percepataan perkembangan iptek tersebut terkait dengan landasan
ontologis, epistemologis, dan aksiologis ( Filsafat ilmu, 1981: 9-15 ). Segi
landasan ontologis objek telaah adalah berupa pengalaman dan semua wujud yang
dapat dijangkau lewat alat indra telah mengalami perkembangan yang pesat karena
didapatkannya piranti yang membantu alat indra tersebut. Dari segi
epistemologis cara yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu
pengetahuan tersebut telah mengalami perkembangan yang pesat. Dengan mulai
meninggalkan metode deduksi ala Aristoteles dan beralih kepada teori Darwin.
6
Charles Darwin mempelopori penggabungan metode
deduktif dengan metode induktif dan dengan mengajukan hipotesis, maka sekarang
dikenal sebagai daur hipotetiko-dedukto-verifikatif dalam metode ilmiah (
filsafat ilmu. 1981: 15 dan 156 ), ataupun model induktif-hipotetiko-deduktif
dalam proses penelitian
( Raka Joni, 198: 6 ). Perkembangan
ilmu yang terakhir ini ialah penyusun suatu teori atau ilmu teoritis sebagai
kerangka pemikiran yang menjelaskan gejala dan hubungan yang diperoleh dalam
pengujian empiris dan selanjutnya dapat meramalkan dan menentukan cara mengontrol
hal – hal itu. Selanjutnya landasan aksiologis atau untuk apa iptek itu
dipergunakan, yang mempersoalkan untuk apa iptek itu dipergunakan secara moral
tertuju pada kemaslahatan manusia. Dan terdapat serangkaian kegiatan
pengembangan dan pemanfaatan iptek, yakni :
1. Penelitian dasar ( basic
research )
2. Penelitian
terapan ( applied research )
3.
Pengembangan teknologi ( technological development )
4. Penerapan
teknologi
Ilmu itu adalah kekuasaan seperti
yang diucapkan Francis Balkon, karena ilmu adalah kekuasaan maka teknologi
merupakan alat kekuasaan atas :
Ø Manusia,
yakni demi kemaslahatan atau sebaliknya mengeksloitasi menusia itu.
Ø Kebudayaan,
yakni memperkaya dan memperkuat kebudayaan atau melunturkan nilai – nilai
budaya yang dapat menimbulkan krisis identitas budaya.
Ø Alam,
yakni memanfaatkan sambil menjaga kelestariannya ataukah memusnahkan seluruh
kehidupan di bumi. Untuk itu iptek merupakan salah satu kunci keberhasilan kita
di masa depan.
7
Segala sesuatu itu pasti ada dampak
positif dan negatif yang ditimbulkan begitu pula dengan iptek bisa menjadi
peluang dan tantangan. Peluang bagi kita untuk mengikuti perkembangan iptek
tersebut secara dini dan apabila masyarakat belum siap menerimanya maka akan
berubah menjadi tantangan. Untuk itu diharapkan di masa – masa mendatang lahir
pakar – pakar iptek yang
menguasai secara mendalam dan memiliki wawasan yang
luas dan mampu bekerja secara disiplin dan tetap berpijak pada budaya Indonesia.
3. Perkembangan Arus Komunikasi yang Semakin Padat dan Cepat
Salah satu
perkembangan iptek yang luar biasa adalah perkembangan informasi dan
komunikasi, utamanya satelit komunikasi, komputer dan lainnya.Begitu pula yang
terjadi di Indonesia kemajuan itu telah mendorong perubahan masyarakat dari
petani menjadi masyarakat industri dan informasi.Seiring dengan itu komunikasi
antar manusia yang berbeda dalam latar kebangsaan dan kebudayaan makin meluas
karena kemajuan transportasi dan telekomunikasi. Dalam berkomunikasi ada
beberapa unsur dasar yakni :
Ø Sumber
pesan seperti harapan, gagasan, perasaan atau perilaku yang diinginkan oleh
pengirim pesan.
Ø Penyandian,
yakni penerjemahan isi pesan ke dalam bentuk yang serasi dengan alat pengirim
pesan.
Ø Transmisi
atau pengiriman pesan.
Ø Saluran
Ø Pembukasandian
penerjemahan kembali apa yang diterima ke dalam isi pesan oleh penerima.
Ø Reaksi
internal penerima sesuai pemahaman pesan yang diterimanya.
Ø Gangguan
atau hambatan yang dapat terjadi pada semua unsur dasar lainnya.
8
Ø Pada
komunikasi satu arah, proses komunikasi berlangsung dari butir 1 ke butir 6,
yakni dari pengirim ke penerima. Sedangkan pada komunikasi dua arah, kedua
belah pihak dapat menjadi pengirim ataupun penerima pesan. Berikut ini adalah
bagan komunikasi ( dimodifikasi dari Jhonson dan Jhonson, 1977: 111 )
Meskipun
teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perkembangan yang pesat,
namun belum merata pada semua negara.Perkembangannya di negara berkembang masih
sangat lambat karena didominasi oleh negara –
negara maju.Untuk itu
diperlukan upaya – upaya untuk merebut teknologi tersebut. Namun, terdapat
beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu :
1.Pengembangan
teknologi satelit yang mutakhir.
2. Penggunaan
teknologi digital yang mampu menyalurkan signal yang beragam.
3.Di
bidang media cetak antara lain penggunaan VDT ( video display terminal ), surat
kabar elektronik, dan sistem cetak jarak jauh.
4.Di
media elektronik antara lain penggunaan DBS ( direct broadcast satelitte ).
Kesemua hal itu akan mempercepat terwujudnya suatu masyarakat informasi sebagai
masyarakat masa depan.
4. Peningkatan Layanan Profesional
Salah satu ciri penting masyarakat
masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional dalam berbagai
bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan iptek yang semakin cepat serta
perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat, maka anggota
masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis
yang semakin tinngi. Profesi adalah suatu lapangan pekerjaan dengan persyaratan
tertentu, yang mempunyai keahlian, tanggung jawab, dan kesejawatan. Di bawah
ini berbagai ciri profesi ( dari profesionalisasi jabatan guru 1983: 4-6 )
menurut Rober W. Richey ( 1974 ) dan D. Westby gibson ( 1965 ) yaitu :
9
1. Lebih
mengutamakan pelayanan kemanusiaan yang ideal, dan layanan itu harus mendapa
pengakuan dari masyarakat.
2.Terdapat
sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan dari sejumlah teknik dan prosedur
yang unik, serta memerlukan waktu yang relatif panjang untuk mempalajarinya
sebagai periode persiapan yang sengaja dan sistematis agar mampu melaksanakan
layanan itu.
3.Terdapat
suatu mekanisme saringan berdasarkan kualifikasi tertentu, sehingga hanya yang
kompeten yang diperbolehkan melaksanakan layanan profesi itu.
4.Terdapat
suatu kode etik profesi yang mengatur keanggotaan, serta tingkah laku dan cara
kerja dari anggotanya itu.
5.Terdapat
organisasi profesi yang akan berfungsi menjaga layanan profesi dan melindungi
kepentingan dan kesejahteraan anggotanya.
6.Pemangku
profesi memandang profesinya sebagai suatu karir hidup dan menjadi seorang
anggota yang relatif permanen serta mempunyai kemandirian dalam melaksanakan
profesinya dan untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya sendiri.
Untuk menjadi seorang profesional
memerlukan tahapan – tahapan yang sangat panjang. Howsam, et. al. ( 1976 : 7-9
) mengemukakan suatu pandangan historis tentang profesi dengan mengemukakan
lima lingkaran konsentris dari titik tengah berturut – turut :
1. Profesi
tertua yakni hukum, kesehatan, teologi dan dosen.
2. Profesi
baru yakni arsitektur, insinyur, dan optometri.
3. Pekerjaan
yang segera diakui sebagai profesi umpama pekerja sosial yang masih semi
profesional akan segera diakui sebagai profesional.
4. Semi
profesional.
5. Pekerjaan
biasa yang tidak berusaha memperoleh status pofesional
10
Profesionalisasi merupakan proses
pemantapan profesi sehingga memperolah status yang melembaga sebagai
profesional ( Nugroho Notosusanto, 1984: 13-16), di dalamnya akan terkait
dengan permasalahan akreditasi, sertifikasi dan izin praktek. Mc. Cully ( 1969 dari
T. Raka Joni, 1981: 5-8) mengemukakan enam tahap dalam proses profesinalisasi
yakni :
1. Penetapan
dan pemantapan layanan unik yang diberikan oleh suatu profesi sehingga
memperoleh pengakuan masyarakat dan pemerintah.
2.Penepakatan
antara kelompok profesi dan lembaga pendidikan prajabatan tentang standar
kompetensi minimal yang harus dimiliki setiap calon profesi tersebut.
3.Akreditas,
pengakuan resmi tentang kelayakan suatu program pendidikan prajabatan yang
ditugasi menghasilkan calon tenaga profesi yang bersangkutan.
4.
Mekanisme sertifikasi dan pemberian izin praktek.
5. Baik
secara perseorangan atau kelompok, pemangku profesi bertanggung jawab penuh
terhadap segala aspek pelaksanaan tugasnya yakni kebebasan mengambil keputusan
secara profesional.
6.
Kelompok profesional memiliki kode etik, yang berfungsi ganda yaitu :
1) Perlindungan
terhadap masyarakat agar memperoleh layanan yang bermutu.
2) Perlindungan
dan pedoman peningkatan kualitas anggota.
B. Upaya Pendidikan dalam Mengantisipasi Masa Depan
Masyarakat masa depan dengan ciri
globalisasi, kemajuan iptek, dan kesempatan menerima arus informasi yang cepat
tetntulah memerlukan warga yang mau dan mampu menghadapi segala permasalahan
serta siap menyesuaikan diri dengan situasi yang baru tersebut. Untuk itu
pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang mampu menghadapi
tantangan zaman baru yang akan datang.
11
Yang melahirkan generasi yang “
think globally but act locally”. Sehingga diperlukan pula penggarapan
pendidikan yang baru yang harus menyeluruh mulai dari lapis sistem/nasional,
lapis institusional, sampai pada lapis individual ( Charter dan Jones, 1973
dari Raka Joni 1983 : 24 ). Pada lapis sistem, secara nasional telah ditetapkan
serangkaian kebijakan yang dituangkan dalam sejumlah perundang – undangan,
utamanya UU-RI No 2 tahun1989 tentang sisdiknas beserta serangkaian aturan
pelaksanaannya. Penggarapan pada lapisan institusional berkaitan dengan aspek
kelembagaan seperti : kurikulum, struktur dan mekanisme pengelolaan, sarana dan
prasarana. Sedangkan pada lapis individual penggarapan upaya pembaharuan
utamanya terkait dengan semua personal yang terlibat dalam pendidikan yaitu
guru dan siswa.
Keberhasilan terhadap antisipasi masa depan pada
akhirnya ditentukan oleh kualitas manusia yang dihasilkan oleh pendidikan.
Pembangunan manusia indonesia seutuhnya merupakan kunci keberhasilan bangsa dan
negara indonesia pada abad ke 21 yang akan datang. Oleh kerena itu kajian
selanjutnya adalah :
1)Tuntutan
bagi manusia masa depan.
2) Upaya
mengantisipasi masa depan, utamanya yang berhubungan dengan perubahan nilai dan
sikap.
1. Tuntutan bagi Manusia Masa Depan
Dalam upaya menjadi menusia masa
depan banyak tantangan – tantangan yang akan dihadapi seperti : kemampuan
menyesuaikan diri dan memanfaatkan peluang globalisasi berbagai bidang.
Berdasarkan acuan normatif yang berlaku ( UU RI No 2 / 1989 beserta peraturan pelaksanaanya
) telah ditetapkan rumusan tujuan pendidikan indonesia, yang dapat dianggap
profil menusia indonesia di masa depan.
12
Salah satu
ketentuan yang penting pada perundang – undangan itu adalah wajib belajar
sembilan tahun yaitu SD, SMP dan SMK/SMA. Dalam penjelasan PP RI No 28 tahun
1990 tentang pendidikan dasar ( penjelasan pasal tiga ) dikemukakan tujuan –
tujuan pendidikan dasar tersebut, sebagai berikut :
a. Pengembangan
kehidupan siswa sebagai pribadi sekurang – kurangnya mencangkup upaya untuk :
1) Memperkuat dasar keimanan dan
ketakwaan.
2) Membiasakan untuk berperilaku
yang baik.
3) Memberikan pengetahuan dan
keterampilan dasar.
4) Memelihara kesehatan jasmani dan
rohani.
5) Memberikan kemampuan untuk
belajar
6) Membentuk kemampuan belajar.
7) Pengembangan
kehidupan peserta didik sebagai anggota masyarakat sekurang – kurangnya
mencangkup upaya :
1) Memberkuat
kesadaran hidup beragama dalam masyarakat.
2) Menumbuhkan
rasa tanggung jawab dalam masyarakat.
3) Memberikan
pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk berperan serta dalam
kehudupan bermasyarakat.
4) Pengembangan
kehidupan peserta didik sebagai warga negara sekurang – kurangnya mencangkup
upaya untuk :
1) Mengembangkan
perhatian dan pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara RI.
2) Menambahkan
rasa ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa dan negara.
3) Memberikan
pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk berperan serta dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
13
4) Pengembangan
kehidupan peserta didik sebagai anggota umat manusia mencangkup upaya untuk :
1) Meningkatkan
harga diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat
2)Meningkatkan
kesadaran tentang hak asasi manusia.
3) Memberikan
pengertian tentang ketertiban dunia.
4)Meningkatkan
kesadaran pentingnya persahabatan antar bangsa.
5) Mempersiapkan
peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah dalam menguasai kurikulum
yang diisyaratkan.
Tuntutan manusia di masa depan
menyebabkan manusia diarahkan pada pembekalan kemampuan yang sangat diperlukan
unuk menyesuaikan diri dengan keadaan di masa depan. Beberapa diantaranya
adalah :
·
Ketanggapan terhadap
berbagai masalah sosial, politik, kultural dan lingkungan.
·
Kreativitas di dalam
menemukan alternatif pemecahannya.
·
Efisiensi dan etos
kerja yang tinggi.
·
Bertolak dari tesis
ketidakpastian, Makaminan Makagiansar ( 1990: 5-6 ) mengemukakan pentingnya
mengembangkan empat hal pada peserta didik, yakni :
1) Kemampuan
mengantisipasi ( anticipate ) perkembangan berdasarkan ilmu pengetahuan.
2) Kemampuan
dan sikap untuk mengerti dan mengatasi situasi ( cope ).
3) Kemampuan
mengakomodasi ( accomodate ), utamanya perkembangaan iptek serta perubahan yang
diakibatkannya.
4) Kemampuan
merorientasi ( reorient ), utamanya kemampuan seleksi ( filter ) terhadap arus
informasi yang memborbardirnya.
14
o Akhirnya
dikemukakan pendapat Mayjen Sajidiman ( 1972: 10-11) yang menekankan kemampuan
yang diperlukan manusia indonesia berdasarkan fungsinya, yakni:
o Pekerja
yang terampil yang menjadi bagian utama dari mekanisme produksi yang harus
lebih efektif dan efesien.
o Pemimpin
dan manajer yang efektif, yang memiliki kemampuan mengendalikan pelaksanaan
dengan cakap dan berwibawa.
o Pemikir
yang menentukan arah perjalanan dan melihat segala kemungkinan di hari depan.
2. Upaya Mengantisipasi Masa Depan
Berdasarkan perkiraan tentang
masyarakat masa depan serta profil menusia masa depan yang diharapkan berhasil
di dalam masyarakat itu maka perlu dikaji berbagai upaya masa kini yang
memungkinkan mewujudkan manusia masa depan tersebut. Dalam penjelasan UU RI No
2 tahun1989 dikemukakan sebagai berikut : “dalam rangka pelaksanaan pembangunan
nasional sebagai pengamalan Pancasila di bidang
pendidikan, maka pendidikan nasional mengusahakan : pertama, pembentukan
manusia pancasila sebagai manusia pembangunan yang tingi kualitasnya dan mampu
mandiri. Dan kedua, pemberian dukungan bagi perkembangan masyarakat, bangsa dan
negara Indondesia yang terwujud dalam ketahanan nasional yang tangguh. Oleh
karena itu kajian tentang upaya mengantisipasi masa depan melalui pendidikan
akan diarahkan pada :
1. Aspek
yang paling berperan dalam individu untuk memberi arah antisipasi tersebut
yakni nilai dan sikap.
2.Pengembangan
budaya dan sarana kehidupan.
15
3. Tentang
pendidikan itu sendiri, utamanya pengembangan sarana pendidikan. Ketiga hal
tersebut merupakan titik strategi dalam mengantisipasi masa depan.
a. Perubahan Nilai
dan Sikap
Nilai dan sikap memang memegang
peranan penting dalam membentuk wawasan dan perilaku manusia. Nilai merupakan
norma atau kaidah yang menjadi rujukan atas perilaku. Nilai – nilai tersebut
bersumber dari nilai agama, hukum, adat istiadat, kesopanan, moral dan lainnya
baik yang tertulis ataupun tidak tertulis. Salah satu pengaruh nilai – nilai
tersebut akan tampak dalam sikap seseorang. Kalau nilai masih bersifat umum
maka sikap selalu terkait dengan objek tertentu dan disertai dengan
kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikao terhadap objek tersebut.
Dalam bersikap dapat dibedakan tiga aspek, yakni :
1.
Aspek kognitif seperti pemahaman tentang objek sikap.
2. Aspek
afektif yang sangat dipengaruhi oleh nilai dan dapat sangat subjektif seperti
setuju atau tidak setuju, suka atau benci dan sebagainya.
3.Aspek
konatif yang mendorong untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap objek
tersebut. Ketiga aspek tersebut pada dasarnya terpadu atau saling berkaitan
dalam membentuk sikap seseorang.
Pembentukan pengubahan nilai dan sikap
dalam diri seseorang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pembiasaan,
pelaksanaan dan sebagainya. Perubahan nilai dan sikap dalam rangka
mengantisipasi masa depan haruslah diupayakan sedemikian rupa sehingga dapat
diwujudkan keseimbangan dan keserasian antara aspek pembaharuan dan
pelestarian. Nilai – nilai luhur yang mendasari kepribadian dan kebudayaan
indonesia semestinya akan tetap dilestarikan agar terhindar dari krisis
identitas.
16
b. Pengembangan
Kebudayaan
Salah satu upaya penting dalam
mengatasi masa depan adalah uapaya yang berkaitan pengembangan kebudayaan dalam
arti luas, termasuk hal – hal yang berkaitan dengan sarana kehidupan manusia.
Kebudayaan adalah hasil karya manusia melalui cipta dan karsa yang berkaitan
dengan religi, kesenian, bahasa, pengetahuan sampai sisem teknologi dan
peralatan. Sekarang ini masyarakat indonesia berusaha untuk beralih dari
masyarakat pertanian ke masyarakat industri atau informasi sehingga unsur –
unsur kebudayaan yang ada pun akan ikut terpengaruh dan berkembang. Keseluruhan
unsur kebudayaan tersebut akan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya
baik itu di Indonesia dan di dunia sekalipun. Saling pengaruh dalam
pengembangan kebudayaan di dunia ini, merupakan hal yang wajar dalam era
globalisasi. Berkaitan dengan hal itu UNESCO telah menetapkan konsep Dasawarsa
Kebudayaan Sedunia yang menekankan bahwa pengembangan kebudayaan dunia masa
kini harus meliputi empat dimensi ( Makaminan Makagiansar, 1990: 7 ) yakni :
1. Afirmasi
atau penegasan dimensi budaya dalam proses pembangunan, karena pembangunan akan
hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan masyarakat / bangsa yang
bersangkutan.
2. Mereafirmasi
dan mengembangkan identitas budaya, dan setiap kelompok manusia berhak diakui
identitas budayanya.
3.Partisipasi,
yakni dalam pengembangan suatu bangsa dan negara maka partisipasi yang optimal
dari masyarakat adalah mutlak diperlukan.
4.
Memajukan kerja sama budaya antarbangsa yang merupakan tuntutan mutlak era
globalisasi.
17
c. Pengembangan
Sarana Pendidikan
Sampai kapanpun
pendidikan merupakan pilar utama dalam mengantisipasi masa depan, karena
pendidikan selalu diorientasikan pada penyiapan peserta didik untuk berperan di
masa depan / yang akan datang. Untuk itu pengembangan sarana dan prasarana
pendidikan harus terus diringkatkan dan disiapkan dengan sebaik – baiknya agar
proses pendidikan dapat berlangsung dengan lancar dan tepat sasaran. Dari tahun
ke tahun pemerintah telah menetapkan perundang – undangan dalam sistem
pendidikan dan sekarang ini telah ditetapkan sistem wajar yaitu wajib belajar
sembilan tahun ( 6 tahun SD dan 3 tahun SMP ). Peningkatan mutu pendidikan
dasar itu yang wajib diikuti oleh semua warga negara akan menjadi cikal bakal
ke arah peningkatan mutu pendidikan menengah dan tinggi serta terbentuknya
asyarakat terdidik yang mampu terus belajar mandiri. Dalam menyongsong era
globalisasi yang makin tidak terbendung, terdapat beberapa hal yang secara
khusus memerlukan perhatian dalam bidang pendidikan. Santoso S. Hamijoyo (
1990: 33 ) mengemukakan lima strategi dasar dalam era globalisasi tersebut
yakni :
1. Pendidikan
untuk mengembangkan iptek, dipilih terutama dalam bidang – bidang yang vital,
seperti manufakturing pertanian, sebagai modal utama menghadapi globalisasi.
2.Pendidikan
untuk mengembangkan keterampilan manajemen, termasuk bahasa – bahasa asing yang
relevan untuk hubungan perdagangan dan politik, sebagai instrumen operasional
untuk berkiprah dalam globalisasi.
3. Pendidikan
untuk pengelolaan kependudukan, lingkungan, keluarga berencana, dan kesehatan
sebagai penangkal terhadap menurunnya kualitas hidup dan hancurnya sistem
pendukung kehidupan manusia.
18
4. Pendidikan
untuk pengembangan sistem nilai, termasuk filsafat, agama, ideologi demi
ketahanan sosial – budaya termasuk persatuan dan kesatuan bangsa.
5. Pendidikan
untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan pelatihan, terhadap pengelola
sistem pendidikan formal dan non-formal, demi penggalakan peningkatan
pemerataan mutu, relevansi, dan efesiensi sumber daya manusia serta
keseluruhan.
19
1. Kesimpulan
Pendidikan selalu merupakan penyiapan
peserta didik bagi peranan di masa yang akan datang. Dengan demikian,
pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan.
Perubahan keadaan masyarakat masa depan yang berlangsung dengan cepat mempunyai
beberapa karateristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri
masyarakat di masa depan yaitu:
1.
Kecenderungan
globalisasi yang makin kuat.
2.
Perkembangan iptek yang
makin cepat.
3.
Perkembangan arus
informasi yang makin padat dan cepat.
4.
Kebutuhan/tuntutan
peningkatan layanan professional dalam berbagai segi kehidupan manusi.
Keseluruhan hal itu telah mulai tampak pengaruhnya masa kini, serta
diperkirakan akan makinpenting peranannya di masa depan.
Masyarakat masa depan dengan ciri
globalisasi, kemajuan iptek, dan kesempatan menerima arus informasi yang padat
dan cepat, dan sebagainya,telah memerlukan warga yang mau dan mampu menghadapi
segala permasalahan serta siap menyesuaikan diri dengan situasi baru tersebut.
Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi
tantangan zaman baru yang akan datang. Pengembangan pendidikan dalam masyarakat
yang sedang berubah dengan cepat haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan
pendekatan sistematik-sistematik. Pembanguna manusia Indonesia seutuhnya
merupakan kunci keberhasilan bangsa dan negara Indonesia dalam abad 21 yang
akandating.
2. Saran
Pendidikan
akan menyiapkan peserta didik memasuki masyarakat dimasa depan. Oleh karena
itu, keputusan dan tindakan dalam bidang pendidikan seharusnya berorientasi
kemasyarakat masa depan. Dengan demikian, pendidikan, diharapkan mampu
menghasilkan manusia yang dapat nenyesuaikan diri serta mampu mengembangkan masyarakat masa depannya itu.
21
DAFTAR PUSTAKA
Tirta.2012.Perkiraan dan Antisipasi Masyarakat Masa
Depan.
http://tirtanizertrs.blogspot.com/.
Diakses tanggal 17 Mei 2013
Tirtarahardja Umar,. Sulo S.L.La.
2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Bloom, B.S.,
Hastings,J.T, Dan Mandaus, G.G (1991), Handbook
on Formative and Summative Evalution
of Student Learning. New york : McGraw-Hill.
Dedi Supriadi. 1990
“Globalisasi : Dunia Tanpa Tapal Batas” (Tinjauan Buku). Mimbar Pendidikan . Jurnala Pendidikan No.4 Tahun IX H. 60.
Conny R. Semiawan .
(1090/1991). Hakikat Pendididkan di
Sekolah Dasar . Makalah yang disajikan dalam Penataran Calon Penatar Dalam
Rangka Persiapan Penyelenggaraan Program D-II PGSD, P2TK Ditjen Dikti
Depdikbud, Juni-Agustus 1990 di Bogor.


